Kalimatlangsung sering digunakan dalam menulis cerpen, novel, atau verita lain yang berbentuk ujaran langsung. Utnuk menulis kalimat langsung harus memperhatikan: 1. Tanda kutip ".." ( untuk mempermudah mengingat, tanda kutip adalah lambang membuka dan menutup mulut ketika berbicara) Karena kalimat ujaran, sebelum ditutup harus ada tanda
Jakarta - Ketika kita berbicara kepada orang lain, kita menggunakan kalimat langsung. Apa sih yang dimaksud dengan kalimat langsung? Simak pengertian, ciri-ciri, dan contoh kalimat langsung di bawah langsung adalah kalimat yang diucapkan langsung oleh narasumber. Menurut buku Think Smart Bahasa Indonesia oleh Ismail Kusmayadi, kalimat langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali ujaran dari sumber buku Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X yang ditulis oleh Sri Sutarni dan Sukardi, kalimat langsung dapat berisi kutipan berupa kalimat berita, kalimat perintah, dan kalimat tanya. Selain itu, kalimat langsung tetap menggunakan kata ganti orang yang sama dengan kalimat yang Kalimat LangsungDalam bidang kebahasaan, pada dasarnya penggunaan kalimat terbagi menjadi dua, yaitu kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Untuk membedakan keduanya, kenali ciri-ciri klimat langsung, yuk!Dilansir dari buku Think Smart Bahasa Indonesia, ciri-ciri kalimat langsung adalah1. Dalam penulisannya, kalimat langsung menggunakan tanda petik "...".2. Bagian kutipan memiliki nada yang lebih tinggi dari bagian Memiliki kemungkinan susunan pengiring-kutipan, kutipan-pengiring, atau Ibu berkata, "Tolong antarkan amplop ini ke rumah Pak RT!" pengiring-kutipan2. "Giselle, apakah kamu sudah makan siang?" tanya Karina. kutipan-pengiring3. "Bu guru, saya ingin bertanya," ujar Irene, "kapan tugas ini harus dikumpulkan?" kutipan-pengiring-kutipanContoh Kalimat LangsungSeperti penjelasan sebelumnya, isi kutipan dari kalimat langsung dapat berupa kalimat berita, kalimat perintah, dan kalimat tanya. Nah, ini dia beberapa contoh kalimat "Ayah baru saja berangkat ke kantor," ujar "Kapan kamu akan pulang dari Bandung?" tanya ayah kepada "Ayo, bersiap-siap!" ujar Ibu, "kita akan segera berangkat ke Taman Safari."4. Kakak bertanya, "Bu, apakah kita akan pergi ke rumah nenek akhir minggu ini?"5. Bu Guru Tati berkata, "Anak-anak, jangan lupa kumpulkan tugas Matematika besok pagi di ruang guru!"6. Ana mengatakan, "Kak, ayo kita berangkat sekarang!"7. "Apa yang kamu lakukan untuk mengisi waktu luang?" tanya "Di mana kamu membeli baju ini?" tanya Vernon kepada "Ia tidak masuk kerja hari ini karena harus pulang kampung ke Surabaya," kata "Tolong kecilkan volume radio itu!" pinta penjelasan dan beberapa contoh tentang kalimat langsung yang siswa perlu ketahui. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Penulisandaftar pustaka yang benar adalah. A. Badudu, J.S. 2000. Membina Remaja. Bandung : Pustaka Prima Nilai-Nilai Kehidupan pada Cerpen - Cerpen tidak hanya diciptakan untuk hiburan atau bacaan semata. Kalimat Langsung dan Tidak Langsung - Pada bahasan sebelumnya untuk materi kelas VIII, kita membahas materi wawancara
Jakarta Cerpen merupakan salah satu karya tulis berbentuk prosa yang sering dibaca hingga saat ini. Cerpen umumnya muncul sebagai bacaan di surat kabar, media daring, kumpulan cerpen, dan media lainnya. Cerpen mengangkat berbagai macam jenis kisah. Baik itu kisah nyata maupun kisah fiksi. Siapapun bisa menulis cerpen yang dapat menarik dan menghibur pembaca. Bagi yang sudah mahir dalam tulis menulis cerpen, membuat cerpen tentu merupakan hal yang mudah. Namun, bagi para pemula yang ingin memulai menciptakan sebuah cerpen, memerlukan usaha tersendiri agar cerpen dapat menarik dan menghibur pembaca. Cerpen Menunggu Mentari Jatuh di Tepi Progo Cerpen Siang Terakhir di Warung Mas Eko Cerpen Gagak dan Senja yang Berdarah Cerpen memiliki ciri, unsur, dan perbedaan tersendiri dari novel atau karya tulis lainnya. Bagi kamu yang sedang memulai untuk menulis sebuah cerpen, ada baiknya kamu mengetahui cara membuat cerpen yang baik dan benar. Kamu bisa membuat cerpen pribadi atau cerpen yang kamu tulis untuk dirimu sendiri, membagikannya di blog dan media sosial, atau kamu dapat mengirimnya ke media masa agar CerpenCerpen merupakan kependekan dari cerita pendek. Seperti namanya, karya tulis satu ini cenderung singkat isinya. Dibanding tulisan-tulisan lainnya yang lebih panjang seperti novel, cerpen cenderung lebih padat dan langsung pada tujuan. Cerpen dibatasi panjang penulisannya. Sebuah definisi klasik dari cerpen adalah harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk. Sementara definisi lainnya menyebutkan panjang cerpen tidak lebih dari kata dan tidak kurang dari 1000 kata. Ada pula yang menyebutkan panjang cerpen paling tidak mencapai kata. Cerpen pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi. Genre yang paling banyak diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi detektif, dan lain sebagainya. Namun, Cerpen kini juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa lirik dan varian-varian pasca modern serta non-fiksi seperti fikto-kritis atau jurnalisme baru. Nah, bagi pemula yang akan mulai menulis cerpen, ada baiknya jika kamu mulai mengetahui cara membuat cerpen agar nantinya cerpenmu dapat tersusun dengan baik. Berikut cara membuat cerpen bagi pemula yang baik dan benar yang berhasil rangkum dari berbagai sumber Senin 18/3/2019.Memahami unsur-unsur cerpenSebelum mulai menulis cerpen kamu perlu memahami unsur-unsur utama dari cerpen. Cerpen memiliki dua unsur dalam penulisannya, unsur tersebut yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kedua unsur ini tak boleh terlepas satu sama lain. Unsur intrinsik merupakan unsur pembentuk cerpen itu sendiri. Unsur intrinsik sangat penting dalam sebuah cerpen karena menentukan pembentukan cerpen itu sendiri. Unsur intrinsik terdiri dari tema, alur, latar, perwatakan, tokoh, dan nilai. Sementara unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada diluar penulisan cerpen namun memiliki pengaruh pada cerpen itu sendiri. Unsur ekstrinsik dapat berupa latar belakang penullis dan situasi atau kondisi saat cerpen tersebut temaCara membuat cerpen selanjutnya adalah menentukan tema. Tema adalah ide pokok sebuah cerita. Tema merupakan sumber pada cerita yang akan kamu tulis. Untuk menulis sebuah cerpen pastinya kamu harus memiliki ide atau tema khusus. Bagi pemula, kamu dapat menentukan tema yang kamu sukai atau tema yang paling dekat dengan kehidupan sehari-harimu. Misalnya jika kamu adalah seorang pelajar, maka kamu dapat mengambil tema kehidupan pelajar. Dengan tema-tema yang dekat denganmu, kamu akan dengan mudah mengembangkan jalan cerita itu sendiri. Dengan tema utama ini kamu dapat menentukan jalan cerita yang akan kamu buat dan apa yang akan terjadi di penokohan dan watakTokoh adalah orang-orang yang terlibat dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita tersebut. Tokoh dibagi menjadi 3 karakter yaitu Tokoh Protagonis tokoh utama pada cerita Tokoh Antagonis tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama Tokoh Tritagonis penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan Selain menentukan tokoh, deskiripskikan pula watak tokoh dalam sebuah penjelasan. Perwatakan ini dapat disampaikan melalui dialog, penjelasan narasi, atau penggambaran fisik tokoh Alur ceritaSetelah mendapatkan tema yang tepat dan penokohan, cara membuat cerpen selanjutnya adalah menetukan alur cerita. Alur atau plot merupakan jalan cerita yang akan kamu kembangkan hingga menjadi sebuag cerpen. Alur berupa susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibagi menjadi 3 yaitu - Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus. - Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur flashback. - Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur. Dalam penulisannya alur juga meliputi beberapa tahap yaitu - Pengantar bagian cerita berupa gambaran, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita. - Penampilan masalah bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita. - Klimaks masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak. - Antiklimaks masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang. - Penyelesaian masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan. Dalam tahap ini kamu juga harus menentukan konflik yang ingin kamu bangun. Konfliklah yang akan membuat ceritamu hidup. Dari setiap konflik pasti ada sebuah penyelesaian, maka tentukan juga penyelesaian dari konflik yang kamu buat. Mulai MenulisSetelah menentukan unsur-unsur utama cerpen, cara membuat cerpen selanjutnya adalah mulai menulis cerpen. Kembangkan cerita dari tema yang telah kamu tentukan sebelumnya. Tulis cerpen sesuai alur yang kamu pilih dan tahapan-tahapan yang sudah ada, masukkan pula unsur-unsur intrinsik cerpen seperti penokohan, watak, dan latar cerita. Jangan lupa untuk memberi judul yang menarik. Upayakan membuat judul yang dapat memicu ketertarikan dan memantik keingintahuan pembaca untuk menyelesakan membaca cerpenmu. Gunakan gaya bahasa yang tepat agar pembaca mudah memahami ceritamu, tentukan juga sudut pandang tokohmu apakah menggunakan sudut pandang orang pertama, ketiga, atau campuran. Meski kamu dapat menggunakan gaya bahasa sehari-hari, kamu harus tetap menuliskan cerpenmu sesuai dengan kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia yang benar. Baca ulang dan koreksi kesalahan Setelah selesai menulis cerpen, cara membuat cerpen yang terakhir adalah membaca ulang cerpenmu. Dengan begitu kamu akan mengetahui letak kesalahan yang ada. Baik itu kesalahan penulisan atau kesalahan lain. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 9 "Ia tidak masuk kerja hari ini karena harus pulang kampung ke Surabaya," kata Monica. 10. "Tolong kecilkan volume radio itu!" pinta Ibu. Itulah penjelasan dan beberapa contoh tentang kalimat langsung yang siswa perlu ketahui. Baca juga: Teks Eksplanasi: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contohnya. – Bagaimanakah Cara Menulis Cerpen yang Baik dan Benar? Pertanyaan tersebut seringkali muncul dalam benak kita. Apalagi bagi kita yang sedikit banyak memiliki kegemaran untuk menuangkan pemikiran ke dalam bentuk tulisan. Cerpen pada dasarnya merupakan salah satu bentuk karya tulis yang bersifat fiksi atau tidak nyata. Hingga saat ini, cerpen menjadi karya sastra yang sering dibaca oleh masyarakat. Secara umum, publikasi cerpen banyak kita temukan di surat kabar, media daring, antologi cerpen, dan sebagainya. Berbicara mengenai cerita yang di angkat di dalam cerpen, tentunya sangat beragam. Baik kisah fiksi maupun nonfiksi. Terdapat banyak genre yang terbit dalam bentuk cerpen. Misalnya fiksi horor, fiksi detektif, fiksi ilmiah, dan sebagainya. Nah, pada paparan kali ini admin akan menjelaskan mengenai cara menulis cerpen dengan mudah. Tidak hanya berupa cara mudah saja, akan tetapi juga mengulas bagaimana cara menulis cerpen yang baik dan benar. Bagaimanakah Cara Menulis Cerpen yang Baik dan Benar? Baca 10 Cara Mudah Menulis Cerpen yang Menyentuh Hati Mari kita bahas lebih mendalam lagi tentang cara menulis cerpen. Cara Menulis Cerpen 1. Menulis cerpen dengan memperhatikan struktur teks cerpen 2. Memahami Unsur-unsur Cerpen 3. Mengikuti Kaidah Kebahasaan Teks Cerpen 4. Tahapan Menulis Cerpen a. Tahapan Pra Menulis Cerpen b. Tahapan Saat Menulis Cerpen c. Tahapan Pasca Menulis Cerpen Tips Cara Menulis Cerpen yang Baik dan Benar Bagikan Artikel Like this ARTIKEL TERPOPULER Pengertian cara menulis cerpen ialah suatu bentuk kegiatan yang di maksudkan untuk melahirkan pikiran dan perasaan, menemukan permasalahan dan/atau konflik, memberikan serangkaian informasi, serta menghidupkan kembali suatu kejadian secara utuh. Dalam penyusunannya, seorang penulis harus benar-benar memperhatikan cara menulis cerpen yang baik dan benar. Lalu, bagaimanakah cara menulis cerpen yang baik dan benar itu? Simak penjelasannya di bawah ini. Dalam upaya untuk menulis cerpen yang baik, seorang penulis wajib untuk selalu memperhatikan struktur teks cerpen. Adapun struktur teks cerpen itu terdiri atas Pertama, orientasi Kedua, rangkaian peristiwa Ketiga, komplikasi Keempat, resolusi Orientasi adalah struktur teks cerpen yang di dalamnya berisi pengenalan latar cerita. Bagian ini erat kaitannya dengan latar tempat, alur, waktu, hingga latar suasana. Sedangkan latar berguna untuk menghidupkan cerita sehingga dapat meyakinkan pembaca. Dengan kata lain, latar juga dapat berfungsi sebagai sarana pengekspresian watak baik secara fisik maupun psikis. Adapun Rangkaian Peristiwa ialah urutan peristiwa dalam cerpen yang saling terkait satu dengan yang lain sehingga menjalin sebuah rangkaian kejadian tak terduga. Sementara Komplikasi dapat bermakna pergerakan seputar konflik atau masalah yang mempengaruhi latar waktu dan karakter. Terakhir Resolusi, ialah solusi atau penyelesaian untuk masalah atau tantangan yang berhasil di capai oleh tokoh utama cerpen. Resolusi dapat juga bermakna cara pengarang dalam mengakhiri cerita. Baca Juga Struktur Teks Cerpen dan Contoh Analisisnya yang Tepat 2. Memahami Unsur-unsur Cerpen Unsur-unsur cerpen harus menjadi pertimbangan berikutnya bagi seorang penulis untuk dapat menulis cerpen yang baik dan benar. Kita mengenal dua buah unsur yang terdapat dalam sebuah cerpen. unsur-unsur cerpen tersebut terdiri atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Keduanya saling erat terhubung dan tidak boleh terlepas satu dengan yang lain. Unsur intrinsik cerpen terdiri atas tema, alur, latar, perwatakan, tokoh, dan nilai. Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada di luar lingkaran penulisan cerpen akan tetapi memiliki pengaruh pada jalannya cerita pada cerpen itu sendiri. Dengan demikian unsur ekstrinsik dapat berupa latar belakang penulis dan situasi atau kondisi saat cerpen tersebut di tulis. 3. Mengikuti Kaidah Kebahasaan Teks Cerpen Pengertian kaidah kebahasaan cerpen ialah unsur-unsur yang membangun sebuah cerpen. termasuk di dalam kaidah kebahasaan teks cerpen misalnya ragam bahasa, kosakata, majas atau gaya bahasa, dan kalimat deskriptif. Ragam bahasa dalam kaidah kebahasaan teks cerpen ialah ragam bahasa yang umum dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain ragam bahasa percakapan. Kaitannya dengan kosakata, seorang penulis cerpen harus memiliki perbendaharaan kata yang luas. Diksi atau pilihan kata menjadi sangat penting karena itulah tolok ukur dari kualitas cerpen yang di hasilkan. Fungsi diksi atau pilihan kata di dalam cerpen diantaranya dapat menambah keserasian antara bahasa dan kosakata yang dipakai dengan pokok isi cerpen. Kemudian majas atau gaya bahasa dalam cerpen haruslah menggunakan bahasa berkias yang sekiranya dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan kondisi tertentu. Kalimat deskriptif juga termasuk ke dalam kaidah kebahasaan teks cerpen yang harus penulis perhatikan agar dapat menulis cerpen yang baik dan benar. Pengertian kalimat deskriptif itu sendiri adalah kalimat yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu. Dalam penulisan cerpen, kalimat deskriptif berguna untuk menggambarkan suasana, tempat, dan tokoh dalam cerita. Simak Juga Kebahasaan Teks Laporan Hasil Percobaan Terdapat beberapa tahapan menulis cerpen yang baik dan benar. Adapun tahapan menulis cerpen secara berurutan ialah 1 tahapan pra menulis, 2 tahapan saat menulis, 3 tahapan pasca menulis Pra menulis cerpen merupakan istilah yang padan dengan tahapan persiapan untuk menulis. Tahapan ini sangat penting sifatnya untuk menentukan keberlangsungan tahapan-tahapan menulis cepren selanjutnya. Sebagaian besar waktu menulis cerpen habis dalam tahapan pra menulis. Sedangkan hal-hal yang perlu penulis lakukan dalam tahapan pra menulis cerpen di antaranya 1 menulis topik cerpen berdasarkan pengalaman sendiri 2 melakukan kegiatan-kegiatan latihan dalam menulis 3 mengidentifikasi pembaca tulisan 4 mengidentifikasi tujuan menulis 5 memilih bentuk tujuan yang tepat berdasarkan pembaca Terdapat dua hal yang perlu penulis lakukan dalam tahapan saat menulis agar tersusun cerpen yang baik dan benar, yaitu 1 membuat draft, 2 merevisi. 1 membuat draft Draft atau rancangan lebih menekankan isi daripada tata tulis secara kebahasaan. Di dalamnya seorang penulis bebas mengekspresikan ide-ide ke dalam bentuk tulisan kasar. 2 merevisi Kegiatan merevisi yang dilakukan oleh penulis mencakup aspek Membaca ulang keseluruhan draft atau rancangan tulisan Berbagi tulisan dengan teman Berpartisipasi secara konstruktif dalam diskusi Mengubah tulisan dengan memperhatikan reaksi dan komentar dari oran glain Melakukan perubahan substantif pada draft pertama dan selanjutnya Adapun bentuk-bentuk kegiatan penulis yang termasuk dalam tahapan pasca menulis cerpen di antaranya Menyunting, yaitu kegiatan untuk membetulkan kesalahan bahasa Mempublikasi teks cerita pendek yang sudah di tulis Berikut admin bagikan beberapa tips cara menulis cerpen yang baik dan benar agar menghasilkan sebuah cerpen yang bernilai bagus. Pertama, tentukan dulu segmentasi cerpen yang akan penulis sasar. Contohnya cerpen untuk anak-anak, cerpen untuk orang dewasa. Penetapan segmentasi ini penting agar cerpen yang penulis buat tepat pada sasaran. Kedua, buat cerpen dengan karakter tokoh yang tidak biasa. Contoh karakter tokoh yang tidak biasa dalam sebuah cerpen misalnya sosok yang berpakaian berandalan tetapi memiliki sifat baik. Sebisa mungkin karakter-karakter dalam cerpen adalah karakter yang unik. Ketiga, buat latar cerpen dengan sedetail mungkin. Latar dan penokohan harus sesuai dengan jalan cerita. Baca Lebih Lengkap Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan dan Contohnya yang Tepat Cara Menyimpulkan Unsur Intrinsik Cerpen dengan Tepat Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi dan Contohnya yang Tepat Itulah paparan lengkap mengenai cara menulis cerpen yang baik dan benar. Semoga bermanfaat dan terima kasih.12 Penggunaan Tanda Koma yang Benar Sesuai PUEBI. Masih seputar tanda baca, kali ini kita akan membahas tentang bagaimana penggunaan tanda koma yang tepat pada sebuah kalimat. Mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2015.Artikel ini membahas secara lengkap mengenai pengertian, ciri-ciri, jenis, serta contoh kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. — Sadar atau tidak, dalam sebuah teks atau tulisan, biasanya mengandung kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Apalagi, bagi kamu yang menyukai tulisan fiksi, seperti dongeng, cerpen, atau novel, pasti sudah nggak asing lagi dengan jenis kalimat ini. Yap, kalimat langsung dan tidak langsung pada tulisan fiksi biasa digunakan untuk menyatakan dialog para karakter atau tokoh. Tapi, apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan kalimat langsung? Mari simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini, yuk! Pengertian Kalimat Langsung Kalimat langsung adalah kalimat yang berasal dari ungkapan atau pernyataan dari seseorang tanpa adanya perantara dan tanpa merubah apa yang ia utarakan. Jadi, kalimat yang diungkapkan tersebut disampaikan sama persis tanpa penambahan atau pengurangan kata sedikitpun. Pada sebuah teks, kalimat langsung ini ditandai dengan pemakaian tanda petik “…”. Contohnya, “Dewi Lestari mengaku bahwa novel Perahu Kertas terinspirasi dari puisi Perahu Kertas’ karya Sapardi Djoko Damono.” Kalimat langsung ini digunakan untuk menyampaikan berbagai kejadian atau permasalahan dengan bahasa langsung. Biasanya, intonasi atau nada yang digunakan juga sama dengan yang dilakukan oleh sumber informasi, bisa disertai dengan tanda kutip berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah. Ciri-Ciri dan Tata Cara Penulisan Kalimat Langsung Agar kamu bisa membedakan kalimat ini dengan jenis kalimat yang lain, berikut ciri-ciri kalimat langsung disertai dengan cara penulisannya. Pahami baik-baik ya, gais! 1. Penulisannya menggunakan tanda baca petik dua “…” di awal dan akhir kalimat Contohnya Wulan bertanya, “Kapan kita pulang?” Bapak itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!” “Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya. “Besok siang,” katanya, “mereka akan berangkat.” Baca Juga Perbedaan Kalimat Aktif dan Pasif Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya 2. Menggunakan huruf kapital di awal kalimat Contohnya “Riana akan pulang nanti sore,” Desti memberi kabar. Adriana berkata, “Aku mungkin tidak akan pulang hari ini. Besok aku beri kabar lagi.” Eits tunggu, tetapi jika dalam satu kalimat terdapat dua atau lebih kalimat petikan, maka huruf pertama yang ditulis kapital hanya pada kalimat petikan pertama saja, ya! Untuk kalimat petikan kedua, huruf pertamanya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali bila kata pertamanya merupakan nama seseorang atau sebuah sapaan. Contohnya “Ayo cepat!” teriak Nova, “nanti angkotnya keburu lewat.” “Ketemu!” teriak Sunan dari bawah, “Rani, cincinnya sudah ketemu!” 3. Akhiri petikan yang terletak di depan label dialog dialog tag dengan tanda koma, tanda tanya, atau tanda seru Contohnya “Ayah pulang,” kata Agam. “Ayah pulang?” tanya Agam. “Ayah pulang!” seru Agam. Nah, bagaimana jika petikan kalimat langsung berada di belakang label dialog? Betul, sisipkan koma sebelum petikan itu dan letakkan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru sebelum tanda petik penutup. Contohnya Agam berkata, “Ayah pulang.” Agam bertanya, “Ayah pulang?” Agam berseru, “Ayah pulang!” Baca Juga Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk berdasarkan Jenis-Jenisnya Oh iya, ketika petikan kalimat langsung sudah diakhiri tanda tanya atau tanda seru, kamu tidak perlu menambahkan tanda titik lagi setelah tanda titik penutup. Contohnya Agam bertanya, “Ayah pulang?”. Agam berseru, “Ayah pulang!”. 4. Kalimat langsung yang menggunakan petikan dipisahkan dengan kalimat pengiringnya menggunakan tanda baca koma , di antara kalimat pengiring dan kalimat petikan Contohnya 1. Pola “kalimat kutipan”, kalimat pengiring, “kalimat kutipan”. “Tadi saya melihat Hizkia lari,” kata Shella, “raut mukanya terlihat seperti habis menangis” 2. Pola “kalimat kutipan”, kalimat pengiring. “Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya. 3. Kalimat pengiring, “kalimat kutipan”. Ayah mengatakan, “Anak-anak, hari Minggu besok kita akan pergi berlibur.” 5. Gunakan tanda baca titik dua pada kalimat langsung berbentuk dialog Pada kalimat langsung yang berbentuk dialog yang berurutan, bagian depan kalimat kutipannya harus menggunakan tanda baca titik dua , ya. Tanda baca ini berfungsi untuk memisahkan antara pihak yang bertutur dengan kalimat kutipannya. Contohnya Dina “Riffa, kamu tahu nggak Egi di mana?” Riffa “Egi tidak masuk hari ini.” Dina “Loh, kenapa?” Riffa “Dia sakit, nih surat dokternya.” 6. Kutipan kalimat langsung dibaca menggunakan penekanan pada intonasinya Seperti yang kamu ketahui sebelumnya, kalimat langsung terdiri kalimat pengiring dan kalimat kutipan. Nah, intonasi pada bagian kalimat kutipan lebih tinggi daripada kutipan pengiring. Misalnya pada kalimat, Ibu berteriak, “Cepat pulang!”. Frasa “Cepat pulang!” dibaca menggunakan nada yang lebih tinggi. Hal ini berfungsi agar pendengar mengingat bahwa pokok utama yang ingin disampaikan pada kalimat langsung terdapat pada kalimat kutipan. Baca Juga Perbedaan Contoh Kalimat Simpleks & Kompleks berdasarkan Pengertian, Ciri-Ciri, Jenisnya Contoh Kalimat Langsung Untuk menambah referensi kamu, berikut disediakan beberapa contoh kalimat langsung dengan penulisan yang tepat Paman berkata, “Antarkan surat ini ke kantor pos!” “Ayo anak-anak, berbaris dengan rapi, ya,” ucap Pak Guru. “Dek, dipanggil Ibu,” kata Adel, “disuruh beli makanan.” Kakak berkata, “Adek harus rajin belajar supaya pintar ya.” Kata Rama, ”Tolong bantu aku angkat meja ini ke depan sana.” “Bibi baru saja berangkat ke Pontianak,” ujar Fela. “Kapan kamu akan pulang dari Jakarta?” tanya ayah kepada Erlene. “Ayo, bersiap-siap!” ujar Ibu, “kita akan segera berangkat ke Monas.” “Kapan buku puisiku akan kau kembalikan?” tanya Rangga kepada Cinta. Bu Eka berkata, “Anak-anak, jangan lupa kumpulkan tugas Matematika besok pagi di ruang guru!” Citra mengatakan, “Kak, ayo kita berangkat sekarang!” “Di mana kamu membeli sepatu ini?” tanya Wisnu kepada Rahmat. “Tolong kecilkan volume televisi itu!” pinta Ismi. Apa yang kamu lakukan untuk mengisi waktu luang?” tanya Naila. “Dimana nenek tinggal?.” tanya Heri. Oke deh, sampai sini paham ya pengertian, ciri, dan contoh kalimat langsung. Selanjutnya, kita akan membahas kalimat tidak langsung. Hayoo, apakah sudah ada yang tahu kira-kira bagaimana bentuk dari kalimat tidak langsung? Kalau belum gapapa kok, yuk kita cari tahu sama-sama! Pengertian Kalimat Tidak Langsung Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang digunakan untuk menyampaikan atau melaporkan kembali ucapan yang pernah disampaikan seseorang tanpa mengutip keseluruhan kalimatnya. Sesuai seperti namanya, yaitu tidak langsung’, kalimat ini tidak menyampaikan secara langsung apa yang diinformasikan. Bentuk kutipan dalam kalimat tidak langsung berupa kalimat berita. Nah, jika disimpulkan, kalimat tidak langsung termasuk jenis kalimat berita yang berisi suatu kejadian atau peristiwa dari sumber lain, lalu diubah susunanya oleh penutur. Baca Juga Kumpulan Contoh Kalimat Tunggal berdasarkan Jenis-Jenisnya, Lengkap! Ciri-ciri dan Tata Cara Penulisan Kalimat Tidak Langsung Tentunya, kalimat tidak langsung juga memiliki ciri-ciri yang membuat jenis kalimat ini berbeda dengan kalimat lain, terutama kalimat langsung. Seperti apa, ya? Berikut rinciannya! 1. Tidak menggunakan tanda baca petik dua “…” Seperti yang sudah kamu baca sebelumnya, kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang berisi perkataan seseorang, kemudian disampaikan ulang. Maka, kalimat yang dihasilkan berbentuk kalimat berita yang asalnya berupa pertanyaan maupun perintah. Contohnya Zaky pernah melihat Azyumar mengatakan bahwa dia ingin pergi dari rumahnya. Gusti tadi bertanya tentang letak perpustakaan di sekolah ini. 2. Adanya perubahan kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip Karena kalimat tidak langsung merupakan penyampaian ulang dari perkataan seseorang, maka terdapat perubahan kata ganti orang pada kalimat yang dikutip, seperti a. Kata ganti orang pertama menjadi kata ganti orang ketiga Saya diganti menjadi dia atau nama orang ketiga Aku diganti menjadi dia tau nama orang ketiga Kami diganti menjadi mereka atau nama orang ketiga b. Kata ganti orang kedua menjadi orang pertama Kamu diganti menjadi saya c. Kata ganti orang kedua jamak diubah menjadi kami’ atau mereka’, tergantung pada konteks kalimat yang dibuat Kalian diganti menjadi kami. Kita diganti menjadi kami. 3. Menggunakan kata penghubung atau konjungsi Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat tidak langsung, di antaranya bahwa, supaya, sebab, agar, untuk, tentang, dan kata hubung yang lainnya. Contoh kalimatnya Jaksa itu menyatakan bahwa Jessica bertanggung jawab atas kematian Mirna karena membubuhkan racun ke dalam kopi Mirna. Pak Banyu menyuruh kita supaya mengerjakan soal yang di papan tulis lalu dikumpulkan ke mejanya saat jam istirahat. Azzahra mengatakan bahwa ia bosan setiap hari selalu menonton acara yang sama. Baca Juga Pengertian dan Jenis-Jenis Konjungsi Antarkalimat 4. Intonasi yang digunakan datar dan terkesan menurun pada bagian akhir kalimat Nah, karena kalimat tidak langsung termasuk ke dalam kalimat berita, maka kalimat ini dibaca dengan intonasi membaca kalimat berita biasa. Hal ini karena semua bagian pada kalimat berita dianggap memiliki kesetaraan. Jadi, tidak ada frasa yang harus diucapkan lebih tegas. Contoh Kalimat Tidak Langsung Masih kurang dengan contoh-contoh kalimat tidak langsung? Tenang, berikut disediakan contoh lainnya yang bisa menambah referensi kamu dalam membuat kalimat jenis ini, ya. Hana mengatakan bahwa kakak dipanggil ibu untuk menyuruhnya membeli makanan kucing. Ayah menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantor pos. Bu Guru menyuruh anak-anak untuk berbaris dengan rapi. Dokter berkata kepadaku bahwa kakek harus banyak istirahat. Rina mengatakan bahwa hari ini ia tidak akan ikut ulangan. Bibi berkata bahwa dia akan pulang terlambat. Tadi sore Fadil mengatakan bahwa dia tidak akan ikut bermain basket. Mereka selalu bertanya padaku kapan aku akan menikah. Dita mengatakan bahwa adiknya juara satu badminton di desanya. Hari ini Cikarang diguyur hujan dari pagi hingga malam. Vaksin Covid-19 tidak membuat Anda kebal. Eka Berangkat ke kantor naik sepeda. Lisa meminta ku untuk datang ke rumahnya di Bekasi. Adik berkata pada Ibu supaya minta dibelikan sepeda baru. Fitri mengatakan padaku tidak berangkat les renang sore nanti, sebab dia sedang tidak enak badan. Baca Juga Apa Itu Kalimat Efektif? Berikut Pengertian, Ciri-Ciri, Syarat, dan Contohnya Gimana, gais? Apakah kamu sudah tahu perbedaan antara kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dilihat dari pengertian, ciri, dan contohnya? Jika kamu ingin belajar tentang jenis-jenis kalimat lainnya, ayo gabung di ruangbelajar! Ada video animasi pembelajaran yang menarik dan juga kumpulan soal untuk mengasah kemampuan belajarmu. Referensi Tanda Petik “…” – PUEBI Daring Diakses pada 09 Juli 2022 Yudhistira, 2020. Petik Satu, Petik Dua. Narabahasa. [Daring] Tautan Diakses pada 09 Juli 2022 Sumber Gambar Twitter Ivan Lanin. Tautan Diakses pada 09 Juli 2022
Halpertama yang perlu dipahami dalam penulisan judul yang benar adalah penggunaan huruf kapital. Cara penulisan punggung buku, lihat contoh pada (lampiran 7). Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar serta mudah dipahami; . Sesuai antara judul dan tulisan; Video ini menjelaskan cara penulisan judul yang benar sesuai kaidah.Mengenal dan memahami apa itu kalimat langsung, mulai dari pengertian, ciri-ciri, contoh, hingga cara penulisan kalimat langsung. — Dalam bahasa Indonesia, kalimat dikelompokkan menjadi berbagai jenis. Salah satu jenis kalimat yang sering digunakan, terutama dalam naskah cerita, adalah kalimat langsung. Jenis kalimat langsung sering digunakan untuk menceritakan dialog antartokoh dalam tulisan fiksi, seperti cerpen, dongeng, fabel, dan novel. Jika kamu ingin menyusun atau menulis naskah cerita, kamu perlu memahami apa itu kalimat langsung dan bagaimana penulisan kalimat langsung yang tepat. Nah, bagi kamu yang belum paham apa itu kalimat langsung dan cara menulis kalimatnya, simak penjelasan lengkapnya di sini. Apa Itu Kalimat Langsung?Ciri-Ciri Kalimat LangsungPenulisan Kalimat LangsungSusunan Kalimat Langsung dan Contoh Kalimatnya1. Pengiring – kutipan2. Kutipan – pengiring3. kutipan-pengiring-kutipanContoh Kalimat Langsung Apa Itu Kalimat Langsung? Menurut Kosasi 2017 64 kalimat langsung adalah jenis kalimat yang secara cermat menirukan secara persis sesuatu yang dikatakan oleh orang. Jadi di dalam kalimat langsung terdapat kutipan yang diambil dari perkataan orang lain. Bagian kutipan dalam kalimat langsung bisa berupa kalimat tanya, kalimat berita, ataupun kalimat perintah. Sementara menurut Abdul Chaer 2018, 209, pengertian kalimat langsung adalah kalimat yang langsung diucapkan oleh seorang pembicara. Menurut Asul Wiyanto 2019, 45 kalimat langsung adalah kalimat yang memberitahukan bagaimana ucapan yang dikatakan oleh orang ketiga secara persis atau apa adanya. Apabila ditulis, ucapan asli tersebut diapit oleh tanda petik. Berdasarkan perkataan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat langsung adalah jenis kalimat yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali perkataan atau ujaran dari sumber tersebut. Baca juga Ciri-Ciri dan Contoh Kalimat Majemuk Terdapat beberapa ciri-ciri kalimat langsung yang harus diketahui. Adapun ciri-ciri kalimat langsung menurut Kosasih 201170 adalah sebagai berikut. Pada kalimat langsung kalimat kutipan ditandai dengan tanda petik “…”. Huruf pertama pada kalimat yang ada di dalam tanda petik “…” menggunakan huruf kapital. Kalimat kutipan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca , koma. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua di depan kalimat langsung. Penulisan Kalimat Langsung Dalam menulis kalimat langsung ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah penggunaan tanda baca saat mengutip atau menirukan perkataan orang lain. Meskipun terkesan mudah, tetapi masih banyak orang yang salah menulis bagian kutipan di dalam kalimat langsung. Nah, berikut adalah cara penulisan kalimat langsung. Bagian kutipan dalam kalimat langsung diapit oleh tanda petik 2 “ bukan petik 1 “. Tanda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat kutipan. Jika kalimat yang dikutip merupakan kalimat berita, kalimat tersebut diakhiri dengan tanda baca titik atau koma, tergantung susunan kalimatnya. Jika kalimat yang dikutip merupakan kalimat perintah, kalimat tersebut diakhiri dengan tanda seru. Jika kalimat yang dikutip merupakan kalimat tanya, kalimat tersebut diakhri dengan tanda tanya. Sementara kalimat pengiring diakhiri dengan satu tanda koma atau titik tergantung susunan kalimatnya. Jika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan pertama menggunakan huruf kapital, sedangkan pada kalimat petikan kedua menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata sapaan. Susunan Kalimat Langsung dan Contoh Kalimatnya 1. Pengiring – kutipan Berikut adalah contoh kalimat langsung dengan susunan pengiring – kutipan Ayah berkata, “Antarkan surat ini ke kantor pos.” Pada contoh di atas, terlihat bahwa bagian pengiring diakhiri dengan tanda koma. Pada bagian kutipan, awal kalimatnya menggunakan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Tak lupa kalimat yang dikutip diapit dengan tanda petik “…”. 2. Kutipan – pengiring Berikut adalah contoh kalimat langsung dengan susunan kutipan – pengiring “Aku akan berusaha jauh lebih keras lagi,” ucap Aria. Pada contoh di atas, terlihat bahwa bagian kutipan terletak di awal kalimat, baru kemudian diikuti oleh bagian pengiring. Pada bagian kutipan, awal kalimatnya menggunakan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma. Tak lupa kalimat yang dikutip diapit dengan tanda petik “…”. Selanjutnya bagian pengiring diawali dengan huruf keci dan diakhiri dengan tanda titik. 3. kutipan-pengiring-kutipan Contoh “Kak, kau dipanggil Ibu,” kata Heni, “di suruh membeli makanan.” Pada contoh di atas, bagian kutipan terletak di awal dan akhir kalimat. Sementara bagian pengiring berada di tengah-tengahnya. Bagian kutipan diapit dengan tanda petik “…”. Bagian kutipan yang ada di awal kalimat, diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma ,. Sementara bagian kutipan yang ada di akhir kalimat, diawali dengan huruf kecil dan diakhiri dengan tanda titik .. Contoh Kalimat Langsung Mirna berkata, “Kemarin Rio mengerjakan pekerjaan rumah.” Lili menyuruh, “Tolong masak dengan sangat benar, agar rasanya sedap!” “Cepat sedikit jalannya!” teriak Nia kepada teman-temannya di lapangan sekolah. “Aku akan belajar hari ini,” kata Ima. “Aku akan berusaha jauh lebih keras hari ini,” ucap Aria. Aldi mengatakan, “Aku pergi ke sekolah naik sepeda.” “Baju itu bagus,” kata Maia. “Mau kemana kalian hari ini ?” tanya Andi. Ibu menyruh, “Belikan ibu garam di toko depan!” “Jangan berteriak!” gertak polisi pada pencuri. “Siapa yang membersihkan ruang kelas ini?” tanya guru sebelum memulai pelajaran. Budi berkata, “Aku ingin pergi ke jepang suatu saat nanti.” Navigasi pos .